Hari..hari yang bikin kami semua deg..degan..
Rani, keponakan yang masih duduk dikelas 6 SD.
dari hasil belajarnya memang rani agak kurang..naik kelasnya juga dengan nilai mepet
tapi kami selalu menyemangati Rani pasti bisa... Rani bisa lulus and dapat sekolah bagus.
Sampai kemudian sehabis try out terakhir Rani masuk ke deretan terakhir...
Guru wali kelas memanggil ibunya ke sekolah dari hasil bincang bincang pak guru bilang.
Rani memang kurang, waktu kerjakan try out ato kerjakan test, sudah saya kasih kode untuk tanya ke teman-temannya, tapi Rani TIDAK MAU.... Rani tidak mau seperti teman-temannya yang saling kasih contekan.
Subhanallah... Allahumma Shali Ala Muhammad..
Rani yang kerjakan dengan jujur..meskipun dia harus berada di deretan terakhir.
Kejujuran yang di tanamkan kedua orangtuanya, di tanamkan dari yangti, yangkungnya.
Bahkan kami menjadi sedih, bagaimana bapak guru mengajarkan ketidakjujuran pada anak didiknya .
Masih banyak guru guru yang lain melakukan ini untuk membuat sekolahnya lulus 100%.
Tapi kami yakin masih ada guru guru yang baik juga...
semoga prosentase guru yang baik, mengajar dengan hati, akhlak lebih banyak daripada yang mengajar dengan emosi.
semoga prosentase Rani yang jujur lebih banyak dari pada remaja remaja yang kadung tercemar dengan kebohongan kebohongan dari yang kecil sampai yang besar.
Rani, sayang... belajar yang rajin semoga bisa lulus dengan nilai baik, dengan akhlak baik.. semakin baik.. amin..