Kamis, 22 Maret 2012

Teganya kau saudaraku...

Ndhuk, saudariku...
Sungguh tidak mengira, teganya kau lakukan itu pada ibumu.
Sejak kecil ketika ibumu harus menghadapi kehidupan sendirian tanpa bapak yang telah menyakiti ibumu, ibumu dengan tegar tetap bekerja mencari nafkah, membiayai sekolahmu, membayar biaya tempat tinggalmu, memenuhi semua kebutuhanmu, hingga selesai kuliahmu.

Tega benar kau berbuat seperti itu ndhuk..
Ibumu menangis ketika bercerita engkau tidak mengajaknya bicara sampai hampir 2 bulan.
sungguh, sungguh ibumu bilang ini lebih sakit daripada ketika bapakmu meninggalkannya.

Kaget membaca sms mu ndhuk, kau tulis ; ibu mau aku berapa duit mbak?, aku juga punya keluarga sendiri yang butuh dana.

Astaghfirullah hal adziem... ndhuk, seandainya kau ganti dengan seluruh gajimu sampai kamu pensiunpun, semua yang diberikan ibumu takkan bisa kau beli.

padahal saat inipun untuk memenuhi kehidupannya dengan kakakmu yang agak terbelakang, ibumu rela bekerja keras sambil momong anakmu, ndhuk. 

Ya Rabb, sadarkanlah saudariku... semoga Engkau bukakan hatinya untuk menghormati ibundanya, yang melahirkan, merawat, membesarkan, menghidupi, bahkan sampai sekarangpun dia bergantung pada ibundanya untuk merawat anaknya.

Ya Allah semoga Engkau menjadikan kami hamba2Mu yang mencintai, mengasihi dan memberikan yang terbaik buat orangtua kami.
amien....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar